Sabtu, 22 Mei 2010

Kuta

Dinda, beberapa waktu lalu engkau menanyakan kepadaku..
Seberapa besar cintaku..cintaku adalah hamparan yang luas yang menempatkan hasil karya-karyanya didalam hati, tampak kecil memang wadahnya tapi, mampu untuk diriku melumpuhkanmu.
cinta adalah tanaman kebahagiaan, yang tumbuh dihati manusia-manusia sejak kecil sampai dewasa

Bulan sejak tadi mengintip disela-sela ventilasi kamarku, aku menemukannya diarah selatan bersanding dengan gelimangan-gelimangan cahaya emas yang menceritakan kepadaku bahwa, engkau meraihnya dan aku menjemputmu

Bantu aku untuk kembali kejalan-jalanNya karena, aku telah lama keluar dari jubah-jubah, jubah-jubah yang menutupi jiwaku dengan keimanan, aku tau aku salah menemukan jalanku, aku ingin kembali meraih fitrahku yang tadinya aku tinggalkan atas kearogananya diriku, bantu aku untuk menghilangkan kekacauan didalam cawan-cawan pikiranku.

Pandu aku untuk menjelma menjadi pancuran air yang deras
Pandu aku untuk menyamai musim semi
Pandu aku berjalan diatas kerikil tanpa mengeluh
Pandu aku agar dapat merapatkan jarak antara kita hanya beberapa mil dari sini..
Engkau seperti bumi yang habis dilanda hujan dan aku menghirupmu lalu membentukmu sebagai pelangi. engkau seperti dawai biola yang dimainkan seniman-seniman eropa..

Kemarin malam aku melihat seorang pelukis melukis guratan-guratan wanita dari ujung rambut sampai dada dengan memakai sebuah kanvas tidak terlalu besar tapi daya eksotisnya membuat aku tertarik, dan lagi matanya memancarkan kekhasannya, aku bertahan tidak terlalu lama disini karena aku harus berlabuh ketempat-tempat dimana aku harus menemukan sedikitnya hanya sebuah bayang-bayang..

Tidak ada komentar: